Mereka menampilkan yel-yel penuh semangat yang mendukung kemajuan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Salah satu yel-yel yang mereka serukan adalah, “…Kami yang terhebat… pesaing yang lain… pasti lewat…”.

Parade CPNS Meriahkan Malam Apresiasi IFaS-Fest 2019

Pertunjukan tersebut, yang berlangsung tidak kurang dari 15 menit, berhasil menghibur hadirin dan memicu gelombang semangat. Para CPNS ini mendapat tepuk tangan berdiri dari sejumlah pejabat yang hadir, termasuk Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail, Sekretaris Jenderal Kemkominfo Rosarita Niken Widiastuti, Inspektur Jenderal Kemkominfo Doddy Setiadji, dan sejumlah pejabat lainnya.

Sementara itu, Menkominfo Rudiantara, yang berhalangan hadir, menyampaikan sambutannya melalui rekaman video. Dalam rekaman itu, ia berpakaian dengan nuansa Papua dan menyatakan, “Pemikiran baru, cara baru dalam melayani masyarakat, harus dicari cara yang lebih efisien dan murah. Itulah tujuan dari IFaS Fest.”

Rudiantara juga memberikan penghargaan atas inovasi yang dihasilkan selama festival. “Mungkin saat ini karya itu hanya berlaku di lingkungan SDPPI. Tapi nanti, siapapapun bisa berkontribusi memberikan manfaat. Saya minta maaf tidak bisa hadir, tanpa mengurangi pertemanan kita, saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Yang belum berhasil itu semua hanya masalah waktu,” ujarnya.

Dirjen SDPPI Ismail mengungkapkan bahwa jajarannya telah

melakukan transformasi digital. Dia menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi sebagai unit kerja yang siap menghadapi reformasi ICT di Indonesia. Pertama adalah di bidang manajerial, di mana Ditjen SDPPI menerapkan sistem paperless. Kedua, proses pengambilan keputusan dari perencanaan hingga evaluasi anggaran kini berbasis data, bukan hanya perkiraan.

Lebih lanjut, Ismail menambahkan bahwa secara teknis, Ditjen SDPPI memiliki dua fungsi besar: manajemen spektrum frekuensi dan perangkat yang saling terkait. “Dibutuhkan satu kesatuan proses dengan berbagai tools,” katanya.

Terakhir, Ismail menekankan pentingnya penataan manajemen SDM, yang meliputi pembangunan basis pengetahuan dalam satu platform yang dapat diakses secara online. “Semua ini butuh dukungan. Kami ingin kita memiliki satu spirit yang sama untuk mampu menghadapinya,” pungkas Ismail.

Malam Penghargaan IFaS Fest 2019 kali ini menghadirkan tiga remaja berbakat sebagai kreator muda di bidang internet of things (IoT). Salah satu di antaranya adalah Elco Thunder, yang berhasil memenangkan kompetisi IoT Creator Making dengan inovasi bernama X-Shrimp. Alat ini, yang berbasis teknologi IoT, sangat bermanfaat bagi petani udang untuk memantau kualitas air di tambak, sehingga dapat mengurangi biaya operasional.

Malam itu penuh dengan sesi pemberian penghargaan yang sangat dinantikan. Balmon SFR Kelas I Surabaya menerima SDPPI Choice Award untuk kategori Administrasi Terbaik. Penghargaan Monitoring dan Penertiban Terbaik dianugerahkan kepada Balmon SFR Kelas Makassar, sedangkan Balmon SFR Kelas I Semarang meraih Pelayanan Publik Terbaik, dan Balmon SFR Kelas II Batam terpilih sebagai Best Looking Office.